MassAir Flow sensor atau sering disingkat MAF Sensor adalah salah satu komponen pada mobil dengan sistem EFI atau Electronic Fuel Injection. Sensor ini dipasang di tipe L (L-EFI) dan D (D-EFI). Kamu mungkin sudah tahu tentang komponen satu ini, minimal pernah mendengarnya saat lampu indikator mobil menyala.
Advertisement Komponen sistem efi - Sistem EFI atau electronic fuel injection adalah rangkaian kelistrikan mesin yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar dari tanki ke ruang bakar dengan masa yang ideal. Dari penjelasan diatas, maka bisa disimpulkan kalau sistem EFI adalah sebuah sistem bahan bakar pengganti karburator. Kelebihan sistem EFI Mampu meningkatkan performa mesin Bahan bakar lebih irit Meningkatkan efisiensi mesin Emisi lebih ramah lingkungan Tidak perlu penyetelan karburator Kekurangan sistem EFI Perlu perawatan yang cukup ekstra Tidak bisa asal dilakukan modifikasi mesin Prinsip kerja sistem EFI adalah dengan menggunakan perhitungan real time untuk mengetahui berapa kebutuhan bensin saat itu juga. Hal ini menyebabkan perbandingan bensin dan udara pada mesin EFI selalu ideal pada kondisi apapun. Selengkapnya bisa baca ; Cara kerja sistem efi mobil Komponen pada sistem EFI mobil dan fungsinya 1. Tanki bahan bakar Fungsi tanki bahan bakar adalah sebagai wadah penampung bensin selaku sumber tenaga dari mobil. Mobil-mobil keluaran dibawah tahun 2000 mungkin masih banyak ditemui tanki berbahan plat logam. Namun pada mobil-mobil sekarang, tanki bahan bakar banyak dibuat dari bahan plastik tebal yang memiliki bobot ringan namun kuat menampung bahan bakar. Meski ringan, kelemahan tanki berbahan plastik ini rawan bocor kalau terkena benturan. 2. Fuel filter Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran bensin saat melintasi fuel feed. Dengan adanya filter ini maka bensin yang masuk ke injector nantinya sudah dalam kondisi bersih. Ada dua filter bensin dalam sistem efi yakni ; Filter kasar, terbuat dari rajutan kawat yang memiliki pori cukup besar. Fungsinya sebagai penyaring kotoran padat berukuran besar. Filter halus, terbuat dari bahan seperti kain dengan pori lebih kecil sehingga mampu menyaring kotoran berpartikel kecil. Pada fuel filter juga terdapat water sedimenter yang berfungsi memisahkan air kalau ada air yang terbawa aliran bensin. 3. Fuel pump Pompa bensin memiliki dua fungsi yakni ; Untuk mengalirkan bensin dari tanki ke injector. Meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed. Pompa bensin memang bukan hanya pada sistem EFI, tapi pada mesin-mesin karburator juga disediakan fuel pump. Namun pada sistem EFI, fuel pump sudah digerakan oleh energi listrik. Sehingga tidak membebani mesin. Lokasi fuel pump ini juga tersembunyi terendam didalam tanki bahan bakar. 4. Delivery pipe Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin, fungsinya untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump. Pipa delivery ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih keras, karena disinilah titik temu antara saluran bensin dan semua injector. Kalau dilihat, pipa ini memiliki beberapa lubang yang terdiri dari inlet hose yang terhubung ke saluran bensin dari tanki serta injector hose yang terhubung ke semua injector. 5. Injector Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja menggunakan sebuah solenoid. Ketika pada posisi normal mesin mati solenoid ini tidak mendapatkan tegangan listrik sehingga noozle pada injector tidak membuka. Sementara saat piston berada pada langkah hisap, solenoid akan diberikan tegangan listrik oleh ECU. Akibatnya timbul berakan aksial yang menyebabkan noozle terbuka. Karena bensin didalam delivery pipe itu sudah bertekanan, maka ketika noozle membuka bensin otomatis akan keluar. Lama waktu pemberian listrik ke solenoid ini mempengaruhi komposisi bensin yang keluar, semakin lama maka akan semakin banyak. 6. Pressure regulator Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan didalam saluran bensin tetap stabil. Pressure regulator diperlukan karena untuk menanggulangi kelebihan tekanan yang diakibatkan pompa bensin yang terus bekerja. Ketika terdeteksi tekanan bensin berlebih, maka bensin akan dialirkan kembali ke tanki sampai tekanan stabil. Besar kecil tekakan didalam saluran bensin ini juga mempengaruhi komposisi bensin yang keluar ke intake. 7. Fuel feed Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai tempat mengalirnya bensin dari tanki ke injector. Umumnya selang bahan bakar terbuat dari bahan seperti mika yang memiki bobot ringan namun kuat menahan bensin bertekanan. Hanya saja, kelemahan bahan mika terletak pada kekuatannya apabila tertekuk. Maka akan mudah pecah. 8. Return feed Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return feed berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan tekanan kembali menuju tanki. Saluran ini memanjang dari delivery pipe ke tanki. 9. Sensor Kalau berbicara soal sensor, berarti kita masuk ke komponen elektrikal EFI. Ada tiga komponen kelistrikan efi, yakni sensor, ECU dan injektor. Sensor sendiri merupakan alat untuk mendeteksi, yang hasilnya dijadikan sebagai acuan bagi ECU untuk menentukan lamanya injektor membuka. Apa yang dideteksi ? Ada beberapa kondisi yang dieteksi oleh sensor, antara lain massa udara yang masuk ke mesin, suhu udara yang masuk ke mesin, serta sudut pembukaan sensor. Oleh karena itu dalam mesin efi setidaknya ada 5 sensor yang terdiri dari ; MAF sensor IAT sensor MAP sensor TPS sensor CKP sensor Tapi pada mobil sekarang, sistem EFI tidak hanya bergantung pada 5 sensor itu. Ada beberapa tambahan sensor agar komposisi bensin yang keluar dari injektor semakin akurat. Baca pula ; Kumpulan sensor pada mesin mobil + fungsinya 10. ECU Apabila sensor fungsinya untuk mendeteksi, maka ECU berfungsi untuk mengolah data-data yang diperoleh dari sensor. Data dari 5 sensor tadi akan dikirimkan ke dalam ECU, lalu ECU akan melakukan processing. Hasil pemrosesan data didalam ECU berupa tegangan dengah interval waktu tertentu yang dikirimkan ke injektor agar noozle terbuka. Bagaimana ECU bisa mengolah data ? Kalau ini, mirip processor komputer namun yang diolah ada listrik yang memiliki tegangan variatif. Dan setiap nilai tegangannya memiliki arti tersendiri. 11. Baterai Pada sistem bahan bakar konvensional, baterai tidak menjadi bagian penting. Namun pada sistem EFI, karena namanya juga Electronic fuel injection, maka artinya sistem ini bekerja secara elektronika. Barang elektronika pasti memerlukan arus listrik, dengan kata lain sistem EFI tidak bisa dijalankan tanpa adanya arus dari baterai. Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan referensi umumnya 5 volt yang nantinya akan diolah oleh sensor sehingga memberikan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan antara 0 hingga 5 Volt. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai nama komponen sisrem EFI semoga bisa menambah wawasan kita semua. Facebook Twitter Whatsapp
NamaKomponen-komponen sistem EFI atau Injeksi dan Fungsinya Berikut adalah nama-nama komponen pada mobil EFI beserta fungsinya secara umum terlepas dari tipe atau jenis mobil efi tersebut. MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure sensor pada EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake manipol. Macam-macam Aktuator dan Fungsinya pada Sistem EFI - Sistem EFI Electronic Fuel Injection pada mesin mobil modern adalah teknologi dalam sistem bahan bakar yang telah menggantikan teknologi sebelumnya konvensional karburator. Teknologi ini menggunakan perangkat elektronik dalam hal mensuplai bahan bakar dari tangki sampai ke ruang bakar. Tingkat akurasi, timing, durasi, dan tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar lebih baik daripada generasi sebelumnya merupakan kelebihan utama dari sistem EFI. Dimana hal ini pada akhirnya mempengaruhi performa dan juga banyak komponen yang terlibat dalam sistem EFI, salah satunya adalah aktuator. Aktuator adalah komponen penting pada sistem EFI yang berfungsi mengendalikan sinyal elektronik dari sistem EFI untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar ke dalam ruang bakar. Ada banyak jenis aktuator yang digunakan dalam sistem EFI, dan dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa macam aktuator pada sistem AktuatorAktuator adalah komponen elektronik pada sistem EFI yang berfungsi sebagai pengendali gerakan mekanik. Pada kendaraan yang sudah menggunakan kontrol bahan bakar yang dikontrol secara elektrik sistem EFI, Aktuator pada sistem ini bertugas mengubah sinyal tegangan listrik yang diterima dari ECU Electronic Control Unit dari sensor sensor EFI menjadi gerakan mekanik yang diperlukan untuk mengendalikan komponen-komponen mekanis pada sistem pada sistem EFI terdiri dari beberapa jenis, seperti injector, idle speed control ISC, kontrol fuel pump, dan kontrol Cut A/C, ESA, OCV, VVTdan EGR. Masing-masing jenis aktuator ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengontrol penginjeksian bahan bakar ke dalam Aktuator pada Sistem EFI1. InjectorInjector adalah aktuator utama pada sistem EFI yang berfungsi menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin. Setiap silinder pada mesin memiliki satu injector yang terhubung ke manifold intake. Ketika sinyal tegangan dari ECU diterima oleh aktuator injektor, injektor akan membuka untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan oleh ECU berdasarkan kalkulasi dari sinyal input yang diberikan oleh setiap sensor. Bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor harus sesuai dengan kebutuhan mesin agar mesin dapat beroperasi dengan baik dan tentunya pemakaian bahan bakar yang lebih Idle Speed Control ISCIdle Speed Control ISC adalah aktuator yang mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam mesin saat mesin dalam kondisi idle stasioner. Ketika mesin berada dalam keadaan idle, butterfly valve pada throttle body akan tertutup dan jumlah udara yang masuk ke dalam mesin sangat kecil. Untuk menjaga mesin tetap berjalan stabil, ISC akan membuka untuk memasok udara tambahan ke dalam mesin. Sinyal berupa tegangan dari ECU akan membuka atau menutup ISC untuk menjaga kestabilan putaran mesin saat mesin dalam keadaan Kontrol Fuel PumpKontrol fuel pump berfungsi untuk mengontrol pompa bahan bakar agar dapat menghisap dan memompa bahan bakar sampai ke injektor dengan tekanan yang tepat dan pada saat yang tepat. Kontrol fuel pump akan mematikan pompa bahan bakar ketika tidak fuel pump bertugas untuk mengontrol tekanan bahan bakar, waktu penyaluran bahan bakar, konsumsi bahan bakar, dan keamanan sistem bahan bakar. Dengan pengaturan yang tepat oleh kontrol fuel pump, sistem bahan bakar EFI dapat berfungsi dengan baik dan memastikan kinerja mesin yang Kontrol Cut ACKontrol cut AC merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang berfungsi untuk mengontrol putaran idle mesin ketika sistem pendingin udara AC dihidupkan. Ketika AC dihidupkan, beban tambahan pada mesin akan menyebabkan putaran idle turun. Untuk mengatasi hal ini, aktuator kontrol cut AC akan meningkatkan putaran idle mesin sehingga dapat menangani beban tambahan yang ditimbulkan oleh tekanan AC akan mendeteksi ketika AC dihidupkan dan memberikan sinyal ke ECU. ECU kemudian akan mengirimkan sinyal ke aktuator kontrol cut AC untuk meningkatkan putaran idle mesin. Saat AC dimatikan, aktuator kontrol cut AC akan kembali ke posisi semula dan putaran idle mesin akan kembali aktuator kontrol cut AC sangat penting untuk menjaga kinerja mesin yang stabil dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Tanpa aktuator kontrol cut AC, mesin mungkin tidak dapat menangani beban tambahan yang ditimbulkan oleh AC dan dapat mengalami masalah seperti kehilangan tenaga atau bahkan mati kontrol Cooling Fan pada sistem EFI adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengontrol kipas pendingin mesin atau Cooling Fan. Cooling Fan pada sistem EFI berfungsi untuk menghilangkan panas yang dihasilkan oleh mesin selama operasi normal dan menjaga suhu mesin agar tetap pada level yang Kontrol Electric FanElectric Fan merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang terhubung ke sensor suhu mesin dan ECU Electronic Control Unit. Sensor suhu mesin akan memantau suhu mesin dan memberikan sinyal ke ECU ketika suhu mesin mencapai level tertentu. ECU kemudian akan mengirimkan sinyal ke aktuator kontrol Cooling Fan untuk menghidupkan Cooling aktuator kontrol Cooling Fan sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah terjadinya overheating yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Tanpa aktuator kontrol Cooling Fan, Cooling Fan mungkin tidak akan berfungsi dengan efektif dan suhu mesin dapat meningkat dengan cepat, menyebabkan kerusakan pada mesin dan memperpendek masa pakai Electronic Spark AdvancerElectronic Spark Advancer merupakan salah satu aktuator dalam sistem kontrol EFI. ESA berfungsi untuk mengatur waktu pengapian pada mesin. Pengaturan waktu pengapian yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan kinerja mesin dan meningkatkan efisiensi bahan mesin dengan sistem EFI, waktu pengapian dikendalikan oleh ESA secara elektronik. ESA menggunakan sensor seperti sensor putaran mesin, sensor tekanan udara, dan sensor temperatur untuk menentukan waktu pengapian yang tepat untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor tersebut dan menggunakan algoritma yang terprogram untuk menentukan waktu pengapian yang ideal untuk kondisi mesin saat itu. ESA kemudian akan mengirimkan sinyal ke ECU Electronic Control Unit untuk mengatur waktu pengapian sesuai dengan yang utama ESA adalah untuk meningkatkan kinerja mesin dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Dengan mengatur waktu pengapian secara tepat, ESA dapat membantu mempercepat pembakaran bahan bakar, meningkatkan tenaga mesin, dan mengurangi emisi gas buang. Selain itu, ESA juga dapat membantu mencegah kerusakan pada mesin dan memperpanjang masa pakai mesin dengan mengurangi tekanan pada sistem Exhaust Gas Recirculating EGRExhaust Gas Recirculating EGR merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI Electronic Fuel Injection yang bertanggung jawab untuk mengatur aliran gas buang yang masuk kembali ke dalam ruang bakar mesin pada kendaraan utama dari sistem EGR adalah untuk mengurangi emisi gas buang, dengan cara mengalirkan kembali sebagian gas buang yang tidak terbakar ke dalam ruang bakar mesin. Dengan cara ini, suhu pembakaran di dalam ruang bakar akan menurun dan mengurangi emisi gas buang berbahaya seperti nitrogen oksida NOx.Aktuator EGR bekerja dengan cara membuka atau menutup katup EGR untuk mengontrol aliran gas buang yang masuk kembali ke dalam ruang bakar mesin. Sinyal elektronik dari unit kontrol mesin ECU akan menginstruksikan aktuator EGR untuk membuka atau menutup katup EGR sesuai dengan kondisi mesin, seperti kecepatan kendaraan, beban mesin, dan suhu Oil Control ValveOCV merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang berfungsi untuk mengontrol tekanan oli di dalam mesin sistem EFI, OCV biasanya dikendalikan oleh sebuah solenoid atau motor DC yang terhubung ke unit kontrol mesin ECU sebagai aktuator. Ketika ECU memberikan sinyal, aktuator akan memungkinkan oli mesin mengalir ke dalam OCV dan mengatur tekanan oli di dalam mesin Variable Valve Timing VVTVariable Valve Timing VVT adalah sebuah teknologi yang memungkinkan pengaturan waktu pembukaan dan penutupan katup secara variabel sesuai dengan kondisi operasi mesin. Teknologi ini memungkinkan mesin untuk bekerja dengan lebih efisien dan mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan, baik pada saat mesin bekerja pada kecepatan rendah maupun mengatur waktu pembukaan dan penutupan katup pada teknologi VVT, digunakan komponen yang disebut sebagai VVT Actuator. VVT Actuator biasanya dikendalikan oleh solenoid atau motor DC yang menggerakkan mekanisme di dalamnya untuk mengatur posisi katup pada saat yang menggunakan VVT, mesin dapat menghasilkan tenaga yang lebih optimal dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan. Oleh karena itu, VVT menjadi salah satu teknologi yang penting dalam sistem EFI dan merupakan bagian dari komponen aktuator pada sistem sekilas pembahasan mengenai Macam-macam Aktuator dan Fungsinya pada Sistem EFI. Baca juga info lain seputar sistem EFI pada artikel lain Berikutini, ada 20 macam sensor pada mobil berserta fungsinya yang perlu AutoFamily ketahui, yaitu:1. CMPs (Camshaft Position sensor)Macam-macam sensor pada mobil juga mencakup CMPs atau Camshaft Position sensor. Baca Juga: Cara Mengatasi Kunci Mobil Tidak Bisa Diputar dan PenyebabnyaItulah macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Jenis Sensor Mobil – Mobil keluaran baru yang didesain dengan beberapa sensor mobil. Setiap sensor memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Lalu apa saja jenis sensor mobil EFI? Di mana sensor-sensor itu dipasang demikian rapi yang bakal memberinya info ke tiap pemakai mengenai keadaan mobil yang mereka pakai. Bahkan juga pada sebuah skema elektronik yang ada pada suatu mobil kekinian, terdaftar ada banyak sekali jenis sensor yang dipakai. Yang sudah pasti sama-sama terkait keduanya. Bukan hanya akan memberinya info penting ke beberapa pengendara, ada sensor pada mobil akan menambahkan keamanan dan kenyamaan saat berkendaraan. Dengan demikian dapat ditegaskan keadaan sensor mobil yang bagus pasti membuat semua peranan skema elektronik yang ada di dalamnya dapat bekerja dengan prima. Apabila terjadi kerusakan pada salah satunya sensor itu umumnya akan membuat beberapa skema elektronik alami permasalahan. Bahkan juga bila kerusakan sensor terjadi pada sensor penting segera dapat membuat performa mobil tidak optimal. Berbicara berkenaan jenis sensor mobil, seperti kami berikan ada lumayan banyak macamnya. Jenis Sensor Mobil Dan Perannya Tentu saja untuk membikin beberapa pemakai semakin dapat mengingat apa sensor yang ada pada suatu mobil kekinian saat ini. Tidak ada kelirunya ini kali rangkumkan dengan detail macam dan jenis sensor pada mobil yang perlu kalian ketahui. Tentu saja komplet dengan perannya. Sensor Mobil EFI Pada umumnya, sensor mesin ialah alat electronic mekanis yang bakal mengawasi beragam macam patokan mesin mobil. Dan pada beberapa jenis mobil, mesin memakai beragam jenis sensor. Walau ada banyak sekali jenis sensor pada mobil, tetapi pada umumnya satu serangkaian mobil terbagi dalam Thermocouple, Resistance Temperature Detectore RTDs dan sensor Hall Efek. Selainnya dari ke-3 type sensor itu, sebetulnya masih tetap ada lumayan banyak jenis sensor pada mobil yang perlu kalian kenali. Oleh karena itu berikut akan kami rangkumkan beberapa jenis sensor yang ada pada suatu mobil Jenis Sensor Pada Mobil 1. Intake Air Temperature IAT Jenis yang pertama ialah IAT atau Intake Air Temperature, peranan dari sensor yang ini untuk menghitung temperatur udara yang nanti akan masuk ke intak manifold. Dan umumnya sensor ini berada bersisihan dengan elemen penyaring udara. 2. Throtle Position Sensor TPS Selanjutnya sensor TPS atau Throtle Position Sensor. Yang di mana sensor ini sebagai sensor untuk menghitung pojok membuka katup gas. Saat sensor ini bekerja, karena itu secara automatis sedikit jumlahnya bahan bakar yang bakal masuk ke ruangan bakar sudah di tetapkan oleh sensor ini. Umumnya sensor ini dapat kita temui pada mobil kekinian yang telah memakai mekanisme EFI. 3. Mass Air Flow MAF Mass Air Flow atau kerap disebut sensor MAF menjadi satu diantara sensor penting pada suatu mobil. Pasalnya sensor ini berperan untuk hitung periode udara yang bakal masuk ke intake lewat alira udara hingga dapat ditegaskan konsumsi udara pada ruangan bakar betul-betul akan cocok dan tepat. 4. Manifold Air Pressure MAP MAP atau Manifold Air Pressure ini sebuah sensor yang dipakai untuk menghitung penekanan udara di dalam intake manifold. Secara perannya, sudah pasti sensor ini gantikan vacum advancer yang ada di bagian pengapian konservatif untuk atur timin pengapian sesuai beban mesin saat bekerja. 5. Crankshaft Position Sensor CKPs Pada mobil kekinian untuk tentukan mekanisme pengapian dan mekanisme pengisian juga dilaksanakan secara electronic dengan manfaatkan sensor CKPs atau Crankshaft Position Sensor yang umumnya berada di bagian block mesin. Sensor ini pada umumnya mempunyai peranan untuk ketahui kecepatan mesin atau RPM mesin saat mesih pada keadaan hidup. 6. Camshaft Position Sensor CMPs Hampir serupa seperti sensor CKPs, sensor CMPs atau Camshaft Position Sensor dipakai di bagian camshaft tetapi sensor ini berada di bagian kepala silinder. Peranan khusus dari sensor yang ini untuk ketahui status hebat pada salah satunya silinder yang ada di mesin mobil itu. 7. Vehicle Speed Sensor VSS Untuk kalian peengguna mobil yang selalu memerhatikan kecepatan mobil saat jalan. Karena itu salah satunya elemen sensor pada mobil yang ini selalu harus terbangun keadaannya. Sensor namanya Vehicke Speed Sensor VSS sebagai sensor yang cukup penting kehadirannya pada unit mobil. 9. Oxygen Sensor Ketahui emisi yang dikeluarkan oleh mesin mobil tentu saja jadi poin utama yang jangan kita diamkan. Oleh karena itu beberapa mobil kekinian atau mobil keluaran terkini sekarang ini telah di melengkapi dengan Oxygen Sensor untuk mengetahui kandungan oksigen di dalam gas buang. 10. Oil Pressure Sensor Oil Pressure Sensor menjadi satu diantara elemen sensor yang cukup penting kehadiranya pada suatu mobil. Di mana sensor ini akan mendetekni penekanan oli di dalam mesin . Maka saat mesin sedang berpijar dan penekanan oli di dalam mesin menyusut, karena itu sensor ini akan mengirim peringatan melalui lampu tanda mobil. 11. Water Temperature Sensor WTS Disamping itu ada pula sensor WTS atau Water Temperature Sensor. Sensor ini berperan untuk mengetahui temperatur air pendingin yang menerapkan temperatur mesin. Signal dari sensor ini akan dipakai untuk hidupkan cooling fan buat mendinginkan radiator. Dan pada sebuah unit mobil umumnya ada dua sensor WTS yang berada saat sebelum radiator dan sesudah radiator. 12. Fuel Sensor Walau berada jauh dari mesin, tetapi sensor pada mobil ini masih terkait dengan performa mesin. Yang di mana Fuel level Sensor ini akan mengetahui sedikit banyaknya bahan bakar yang ada di dalam bak bahan bakar yang selanjutnya signal dari sensor itu langsung akan di kirimkan ke MID dengan fuel bar. 13. Fuel Tank Pressure Sensor Tidak berbeda jauh dengan Fuel Tingkat Sensor, sensor yang ini berada lumayan jauh dari mesin. Tetapi sensor ini bekerja cukup penting untuk pengendara, karen sensor ini akan mengetahui penekanan bahan bakar yang ada di dalam bak bahan bakar. 14. Brake Pedal Sensor Lepas dari perform mesin, sensor pada mobil yang selanjutnya ialah sensor Brake Pedal. Yang di mana sensor ini akan mengetahui apa pedal rem ada pada status terinjak atua bahkan juga tidak. Yang di mana elemen ini umumnya demikian utama pada beberapa mobil matic. Pasalnya saat pedal rem tidak terinjak karena itu mobil tidak bisa start. 15. Fuel Rail Pressure Sensor Seterusnya ada yang bernama Fuel rail Pressure Sensor. Peranan khusus dari sensor ini untuk tentukan pompa penekanan tinggi yang nanti akan dipakai untuk memompa supaya tidak ada over pressure di bagian fuel rail. Karena ada sensor ini sudah pasti tidak ada yang bernama kelebihan bahan bakar dalam ruangan pembakaran. 16. Fuel Temperature Sensor Fuel Suhu ialah temperatur yang ada di bahan bakar yang bakal melalui fuel line. Untuk selalu jaga keadaan temperatur bahan bakar terseut, diikutkanlah sebuah sensor Fuel Temperature supaya keadaan temperatur masih tetap terlihat. Pasalnya bila tidak ada sensor ini karena itu terutamanya mesin diesel akan dipengaruhi performanya. 17. Fuel Line Pressure Sensor Selanjutnya ada pula sensor Line Pressure, sesuai namanya, sensor ini berperan untuk mengetahui penekanan bahan bakar di dalam mekanisme bahan bakar. Mudah-mudahan ini mempunyai tujuan untuk atur performa fuel pump yang ada di serangkaian mobil agr penekanan dari darlam mekanisme bahan bakar tidak menurun atau turun atau mungkin tidak berlebihan. 18. Refrigerant Pressure Sensor Bila berbicara berkenaan mekanisme AC mobil, kita mengetahui jika ada banyak elemen AC mobil yang ada di dalam serangkaian itu. Salah satunya salah satunya ialah Refrigerant Pressure Sensor. Yang di mana sensor ini berupa cairan yang bakal berperan untuk mempernyerap panas latent di dalam mekanisme AC mobil. 19. Turbo Boost Sensor Selanjutnya ada pula yang bernama sensor Turbo Bost. Sama sesuai namanya, sensor ini umumnya cuman bisa kita dapatkan di mobil kekinian yang telah diperlengkapi turbo dengan variable noozle. Peranan khusus dari sensor ini untuk mengetahui penekanan udara yang disemburkan oleh turbocharger karena saat penekanan itu kurang ataupun lebih akan punya pengaruh pada perform mesin. 20. Knock Sensor Dan sensor pada mobil yang paling akhir ialah Knock Sensor. Peranan khusus dari sensor ini untuk mendeteknsi ketukan atau knocking pada mesin mobil. Di mana ketukan atau knocking itu akan terjadi karena pembakaran yang kemungkinan tidak prima. Akhirnya akan membuat mesin keluarkan suara ketukan saat mesin itu hidup. Itu beberapa jenis sensor yang ada pada satu unit mesin mobil EFI. Sama seperti yang telah kami terangkan di atas, dari beberapa sensor yang ada nyaris semua tidak mempunyai fungi dan langkah kerja yang serupa. Tetapi keseluruhnya sensor itu akan berperan untuk memberinya signal atau info keadaan mobil yang kalian pakai. Sensorapa saja yang ada pada mesin EFI ? 1. IAT Sensor Intake aie temperature sensor berfungsi mendeteksi suhu udara yang masuk ke intake manifold. Letak sensor ini ada pada box filter tepatnya setelah filter udara. Sensor – Sensor Pada Sistem EFI Beserta Fungsinya – Untuk mobil yang menggunakan sistem EFI Electronic Fuel Injection. Sistem EFI adalah sistem dimana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar di kontrol secara elektronik. Sistem bahan bakar EFI tersusun dari 3 komponen utama yaitu sensor, ECU Electronic Control Unit dan aktuator. Sensor pada sistem EFI berfungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari sensor tersebut kemudian diolah oleh ECU yang kemudian diteruskan ke aktuator. Berikut Sensor Yang Terdapat Pada Sistem EFI Beserta Fungsinya 1. Air Temperatur Sensor Kepadatan Oxigen dalam udara akan berkurang jika temperatur naik dan bertambah jika temperatur turun. Dalam hal ini jumlah bahan bakar yang di injeksikan tetap, maka campuran gas akan menjadi terlalu kaya pada saat temperatur tinggi dan jika temperatur turun, campuran gas menjadi kurus. Untuk mencegah hal tersebut sebuah sensor temperatur yang mendeteksi temperatur udara masuk dipasangkan di Hose Air Cleaner. Sensor ini mendeteksi temperatur udara masuk dan mengubahnya menjadi signal tegangan ke mudian mengirimnya ke ECU. Komputer menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang cukup berdasarkan temperatur udara masuk dan kondisi mesin yang di dapat dari input signal-signal sensor lainnya. Air Temperatur Sensor 2. ECT Engine Coolant Temperature ECT Engine Coolant Temperature atau WTS Water Temperature Senor berfungsi untuk mendeteksi suhu pendingin mesin dengan thermistor yang ada di dalamnya, dimana bila dalam kondisi dingin nilai resistannya besar tapi sebaliknya bila panas nilai resistannya kecil. Ketika temperatur air pendingin rendah maka ECT sensor akan mengirimkan signal voltage rendah ke ECU, sebaliknya bila temperatur air pendingin tinggi, ECT Sensor akan memberi signal voltage tinggi ke ECU karena resistannya kecil. Bedasarkan signal ini ECU menambah injeksi bahan bakar saat mesin dingin dan mengurangi bahan bakar pada saat mesin panas. ECT Sensor 3. MAP Manifold Absolut Pressure Pada EFI type D-jetronik, MAP sensor di gunakan untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke intake manifold. MAP sensor mendeteksi kevacuman yang ada pada intake manifold dan mengukur secara langsung jumlah udara yang masuk, kemudian mengirim signalnya ke ECU. Ketika kevacuman pada intake manifold tinggi, tegangan output pada MAP sensor rendah, sehingga ECU akan menilai bahwa jumlah udara masuk sedikitdan mengurangi penginjeksian bahan bakar. Ketika kevacuman pada intake manifold rendah, tegangan output pada MAP sensor akan tinggi, sehingga ECU akan menilai bahwa jumlah udara yang masuk banyak dan injeksi bahan bakar di tambah. Manifold Absolut Pressure Sensor 4. TPS Throttle Position Sensor TPS dibuat menyatu dengan Idle Switch dan dipasang pada Shaft Throttle Valve sehingga akan mengikuti gerakan membuka dan menutupnya Throttle Valve. Didalamnya terdapat Variable Resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistannya serta switch on-off sebagai Idle Switch untuk mengetahui posisi Throttle Valve pada posisi tertutup penuh idling atau mesin hidup idling ECU mendapat informasi dari Idle Switch dengan mengirimkan signal on ke ECU. Jika pedal gas kita injak Idle Switch akan mengirimkan signal off ke ECU, selanjutnya ECU mendapat informasi dari TPS untuk mengetahui seberapa besar terbukanya Throttle Valve dan menghitung jumlah udara yg masuk sehingga dapat menghitung seberapa banyak bahan bakar yang harus di injecsikan. Throttle Position Sensor TPS 5. Potensiometer Sensor ini berfungsi untuk melakukan penyetelan Idle Mixture setelan bensin secara manual. Didalamnya terdapat Variable Resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya jika diputar ke kiri nilai tahannya besar dan sebaliknya. Input yg diberikan sensor ini ke ECU berupa tegangan yang besarnya tergantung dari nilai tahanannya. Jika nilai tahanannya besar, maka input tegangan yang di berikan ke ECU jadi kecil. ECU akan menginjeksikan bahan bakar dengan perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang kurus dan sebaliknya. Potensiometer 6. CKP Crankshaft Position Sensor Sensor ini akan meberikan signal Engine Speed dan sudut poros engkol ke ECU sehingga ECU bisa menentukan frequency penginjeksian bahan bakar. Terminal B pada Distributor merupakan Ne-Signal yg masuk ke ECU terminal no. 33. Crank Signal Ne—Signal 7. Top Dead Centre Sensor G-Signal Sensor ini akan mengirimkan signal ke ECU untuk mengetahui posisi piston di cylider no. 1 dalam posisi di atas. Signal ini yang akan memberikan informasi ke ECU untuk memberikan Ijeksi bahan bakar secara berurutan ke tiap cylinder. Terminal A pada distributor merupakan G-Signal yang masuk ke ECU terminal no. 42. Top Dead Centre Sensor G-Signal 8. Key Switch Kunci Kontak Sensor ini akan memberikan informasi ke ECU bahwa mesin dalam keadaan start atau on. Dari input sensor ini ECU akan menginjeksikan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin Baik pada posisi start ataupun on. Key Switch Kunci Kontak 9. AC Switch ECU akan mengetahui AC hidup atau tidak dari AC Switch. Pada waktu AC switch on ECU akan mengaktifkan Idle Speed Control Valve untuk membuka lebih besar dibandingkan pada posisi idling sehingga udara dapat masuk lebih banyak dan penginjeksian bahan bakar ditambah sebagai Idle –up AC Switch 10. Cooling Fan Relay ECU akan mengetahui Motor Fan Radiator sedang on atau off dari sensor ini. Ketika Motor Fan Radiator on bekerja ECU akan memerintahkan Idle Speed Control Valve sebagai idle up untuk membuka saluran udara masuk lebih besar, sehingga beban elektrikal pada waktu idling tidak mempengaruhi performance mes Cooling Fan Relay Sensorsecara garis besar memiliki fungsi mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh Engine Control Unit sebagai data input (masukan) tentang kondisi yang terjadi pada mesin secara aktual. Dalam sistem EFI jumlah sensor yang digunakan biasanya lebih dari satu. 9 Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya - Sistem EFI Electronic Fuel Injection berfungsi untuk mengontrol bahan bakar secara elektronik dengan lebih optimal. Dengan menggunakan sistem ini, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi yang berbeda, seperti temperatur air pendingin, temperatur udara masuk, kecepatan mesin, posisi katup throtle, dan berbagai kondisi lain yang penting. Sistem EFI memungkinkan pengontrolan yang lebih tepat dan efektif terhadap kondisi-kondisi variatif yang belum dapat diatasi oleh teknologi jadi sistem ini adalah generasi lebih lanjut dan penyempurnaan dari sistem sebelumnya sistem konvensional yang menggunakan karburator. Sistem EFI mengontrol sistem bahan bakar kendaraan secara elektronik dengan menggunakan tiga mekanisme utama sensor, kontrol, dan aktuator. Sensor digunakan untuk mendeteksi lebih dari 10 kondisi variatif yang mempengaruhi injeksi bahan bakar. Seperti komputer, sistem EFI memiliki kontrol untuk memproses data dari sensor. ECU Electronic Control Unit adalah perangkat kontrol yang digunakan pada sistem EFI untuk membaca sinyal dari sensor dan menghitung hasil pengkalkulasian. Hasil dari penghitungan ECU akan menghasilkan output dalam bentuk sinyal tegangan yang akan dikirimkan ke aktuator. Bagian aktuator inilah yang akan menjadi secara elektronik memberikan kelebihan pada kendaraan, baik dari segi pencampuran udara dan bahan bakar yang lebih homogen, maupun emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Dengan penggunaan sensor pada sistem EFI, berbagai kondisi dan variabel yang mempengaruhi kinerja kendaraan dapat dideteksi dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan efisiensi yang lebih baik pada berbagai kondisi pengoperasian kendaraan yang menggunakan teknologi EFI mengaplikasikan perangkat yang spesifik untuk menyuntikkan bahan bakar. Hal ini membuat tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan membuat pembakran lebih sempurna. Pembakaran sempurna tentunya akan berpengaruh kepada performa sudah dijelaskan bahwa berbagai kondisi dapat dideteksi oleh sensor. Lalu apa saja yang dapat dideteksi oleh sensor pada sistem EFI? Ok berikut sensor sensor pada sistem EFI beserta fungsi Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya1. Sensor CKP Crankshaft Position SensorFungsi Mendeteksi putaran crankshaft Engine rpm dan timing pengapianSensor CKP merupakan salah satu komponen penting pada sistem EFI pada kendaraan. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran atau rotasi mesin kendaraan. Dengan mendeteksi kecepatan putaran dan posisi top piston, sensor CKP akan mengirimkan sinyal ke unit kontrol EFI untuk menentukan timing yang tepat untuk injeksi bahan bakar dan pengapian pada koil mesin. Dengan demikian, sensor CKP memainkan peran yang krusial dalam memastikan performa mesin kendaraan yang optimal dan efisien. Ketika putaran mesin kendaraan semakin tinggi, maka dibutuhkan pembukaan injektor yang lebih cepat sehingga dapat menyesuaikan dengan putaran mesin yang lebih Sensor CMP Camshaft Position SensorFungsi Mendeteksi putaran camshaft, dari pendeteksian putaran camshaft ini CMP akan mengetahui dengan tepat posisi langkah piston saat di TMA Titik Mati Atas atau langkah isap dimana pada saat ini terjadi CMP Camshaft Position Sensor adalah salah satu sensor utama pada kendaraan dengan sistem EFI. Sensor ini mendeteksi posisi dari poros nok dan poros kam yang berputar. Sensor CMP memberikan informasi kepada ECU Electronic Control Unit mengenai posisi poros nok dan poros kam pada mesin. Informasi ini kemudian digunakan oleh ECU untuk mengatur waktu pembukaan injektor dan pengapian, sehingga mesin dapat berjalan secara optimal. Jika terjadi masalah pada sensor CMP, maka mesin kendaraan akan sulit untuk dihidupkan atau bahkan tidak dapat dihidupkan sama sekali. Sensor CMP bekerja dengan cara mendeteksi perubahan magnetik pada poros nok atau poros kam, dan menghasilkan sinyal listrik yang kemudian diolah oleh Sensor TPS Throttle Position SensorFungsi Mendeteksi sudut bukaan katup throttleSensor TPS Throttle Position Sensor adalah sensor yang terletak pada throttle body atau katup gas pada sistem EFI kendaraan. Karenanya apabila terjadi perubahan sudut pada throtle valve maka TPS akan medeteksinya dan mengirimkan sinyal listrik ke ECU untuk melakukan kalkulasi. Hasil dari kalkulasi ini akan dikirimkan ke injektor dalam bentuk sinyal listrik sehingga terjadi penginjeksian bahan bakar. Sensor ini juga berfungsi untuk mengontrol bahan bakar agar terhenti ketika kendaraan melakukan deselerasi. Bukaan katup throttle yang besar akan membuat injektor membuka dalam waktu yang lebih lama bahan bakar yang diinjeksikan lebih banyak. Dengan adanya sensor TPS, sistem EFI dapat mendeteksi posisi katup throttle, sehingga injeksi bahan bakar bisa diatur dengan tepat pada saat deselerasi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar pada tau cara kerjanya baca di Fungsi dan Cara kerja Throttle sensor 4. Sensor ECT Engine Collant Temperatur / WTS Water Temperatur SensorFungsi Mendeteksi suhu air pendinginSensor ECT Engine Coolant Temperature sebenarnya bisa ditempatkan di beberapa tempat di dalam sistem pendingin mesin, tergantung pada desain kendaraan. Namun, tempat yang umum untuk pemasangan sensor ECT adalah pada blok mesin atau housing thermostat di bagian bawah. Sensor ECT menggunakan pendeteksi panas tipe NTC Negatif Temperature Coefisien. Metoda pendeteksiannya yaitu ketika suhu air pendingin naik maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan turun. Begitu juga sebaliknya, sensor ECT juga berfungsi sebagai pengontrol kipas radiator untuk menjaga suhu mesin tetap pada level yang optimal. Ketika suhu mesin sudah mencapai temperatur kerja yang ditentukan, sensor ECT akan memberikan sinyal ke ECU untuk mengaktifkan kipas radiator sehingga suhu mesin tetap stabil dan tidak mengetahui Cara Kerja dan Fungsin dari sensor WTS/ECT Baca di sini 5. IATS Intake Air Temperatur SensorFungsi Mendeteksi suhu udara yang masuk ke intake manifoldIATS atau Intake Air Temperature Sensor merupakan sensor yang mendeteksi suhu udara di dalam intake manifold. Hal ini penting karena suhu udara masuk dapat mempengaruhi jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan ke mesin agar pembakaran optimal. Semakin dingin udara masuk, semakin banyak bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Sedangkan jika udara masuk terlalu panas, maka perlu dikurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan untuk menghindari terjadinya detonasi. Oleh karena itu, IAT akan memberikan informasi tentang suhu udara masuk ke ECU, sehingga ECU dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke mesin secara Oksigen SensorFungsi Mendeteksi kadar oksigen didalam gas buangOksigen sensor merupakan jenis sensor koreksi, dimana sensor ini ditempatkan pada bagian exhaust kendaraan. Kendaraan kita menggunakan mesin pembakaran dalam sebagai penggerak, yang mana tenaga utamanya berasal dari proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin tersebut. Kita tahu semua jenis pembakaran akan menghasilkan gas sisa pembakaran. Gas sisa pembakaran inilah yang akan keluar melewati exhaust. Konsentrasi gas buang akan dideteksi oleh oksigen sensor untuk kemudian oksigen sensor akan memberikan sinyal ke ECU sehingga ECU dapat mengatur perbandingan campuran udara dan bahan bakar ke tingkat paling optimal. Tentunya dengan ditempatkannya oksigen sensor kita bisa tahu bahwa kendaraan bekerja dengan AFR yang ideal atau tidak dengan melihat nilai konsentrasi oksigen di dalam gas MAP sensor Manipold Absolute PressureFungsi MAP Sensor1. Mengukur besarnya tekanan udara di intake manifold2. Mendeteksi kondisi kevakuman di intake manifold3. Mengirimkan data tekanan udara di intake manifold ke ECU8. AFM Air Flow MeterFungsi sensor ini adalah untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinderSensor ini terdapat pada EFI tipe AFM umumnya ditempatkan di antara filter udara dan katup throttle pada kendaraan. Terdapat dua metode pendeteksian pada sensor AFM, yaitu metode langsung dan tidak AFM yang ditempatkan antara filter udara dan throttle memiliki dua metode pendeteksian yaitu deteksi langsung dan tidak langsung. Pada metode deteksi langsung, terdapat beberapa cara untuk mendeteksi aliran udara seperti menggunakan sensor air flow dengan menggunakan vane, sensor air flow meter tipe karman vortek, dan sensor air flow meter dengan pendeteksian berat seperti hot wire type dan hot file type. Sedangkan pada metode deteksi tidak langsung, digunakan sensor air flow meter dengan tipe speed density dan sensor air flow meter tipe throttle Knock SensorKnock sensor berfungsi untuk mendeteksi ketukan atau knocking pada mesinKomponen piezo elektrik digunakan oleh knock sensor sebagai alat pendeteksi getaran atau knocking pada mesin. Bagaimana ketukan ini bisa terjadi? Ini erat hubungannya dengan kesempurnaan pembakaran. Idealnya pada motor pembakaran dalam, pembakaran akan terjadi setelah bahan bakar dikompresikan dan beberapa derajat sebelum TMA busi akan memercikan bunga api. Namun pada kondisi tertentu bisa karena adanya modifikasi atupun penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai pembakaran ini tidak teopat pada waktunya terjadi pre ignition. Pre ignition inilah yang akan membuat suara ketukan/detonasi. Menggetarkan dinding silinder dan bahkan suara ketukannya bisa kita pembahasan mengenai 9 Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya. Cari juga seputar cara kerja sensor pada artikel lain di Dapatdipahami bahwa dan dibandingkan dengan motor jenis karburator, motor injeksi memiliki komponen baru berupa elektronik dengan fungsinya masing-masing yang berbeda. Salah satu komponen elektronik motor injeksi adalah MAP Sensor atau Manifold Absolute Pressure Sensor. Biar kita tidak bingung yuk mari belajar bersama mengenai komponen ini.
Sensor - Sensor Pada Sistem EFI Beserta Fungsinya - Untuk mobil yang menggunakan sistem EFI Electronic Fuel Injection. Sistem EFI adalah sistem dimana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar di kontrol secara elektronik. Sistem bahan bakar EFI tersusun dari 3 komponen utama yaitu sensor, ECU Electronic Control Unit dan aktuator. Sensor pada sistem EFI berfungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari sensor tersebut kemudian diolah oleh ECU yang kemudian diteruskan ke aktuator. Sensor-Sensor Sistem EFI Dan Fungsinya 1. Intake Air Temperature Sensor IAT Sensor Kepadatan oxigen dalam udara akan berkurang saat temperatur atau suhu naik dan akan bertambah saat suhu turun. Dalam hal ini jumlah bahan bakar yang di injeksikan tetap, maka campuran gas akan menjadi terlalu kaya pada saat temperatur tinggi dan jika temperatur turun, campuran gas menjadi kurus. Untuk mencegah hal tersebut sebuah sensor temperatur yang mendeteksi temperatur udara masuk dipasangkan di Hose Air Cleaner. Sensor ini mendeteksi temperatur udara masuk dan mengubahnya menjadi signal tegangan kemudian mengirimnya ke ECU. Komputer menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang cukup berdasarkan temperatur udara masuk dan kondisi mesin yang di dapat dari input signal-signal sensor lainnya. Air Temperatur Sensor 2. Engine Coolant Temperature ECT ECT Engine Coolant Temperature atau WTS Water Temperature Senor berfungsi untuk mendeteksi suhu pendingin mesin dengan thermistor yang ada di dalamnya, jika dalam kondisi dingin nilai resistannya besar dan sebaliknya jika panas nilai resistannya kecil. Ketika temperatur air pendingin rendah maka ECT sensor akan mengirimkan signal voltage tegangan rendah ke ECU. Sebaliknya jika temperatur air pendingin tinggi, ECT Sensor akan memberi signal tegangan tinggi ke ECU karena resistannya kecil. Bedasarkan signal ini ECU menambah injeksi bahan bakar saat mesin dingin dan mengurangi bahan bakar pada saat mesin panas. ECT Sensor 3. Manifold Absolut Pressure MAP Pada EFI type D-jetronik, MAP sensor di gunakan untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke intake manifold. MAP sensor mendeteksi kevacuman yang ada pada intake manifold dan mengukur secara langsung jumlah udara yang masuk, kemudian mengirim signalnya ke ECU. Ketika kevacuman pada intake manifold tinggi, tegangan output pada MAP sensor rendah, sehingga ECU akan menilai bahwa jumlah udara masuk sedikitdan mengurangi penginjeksian bahan bakar. Ketika kevacuman pada intake manifold rendah, tegangan output pada MAP sensor akan tinggi, sehingga ECU akan menilai bahwa jumlah udara yang masuk banyak dan injeksi bahan bakar di tambah. Manifold Absolut Pressure Sensor 4. Throttle Position Sensor TPSThrottle position sensor terpasang di throttle body, dibuat menyatu dengan idle switch dan dipasang pada throttle valve katup gas sehingga jika terjadi perubahan gerakan membuka dan menutup pada throttle valve maka TPS akan medeteksinya dan mengirimkan sinyal listrik ke terdapat Variable Resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistannya serta switch on-off sebagai idle switch saklar langsam untuk mengetahui posisi Throttle Valve pada posisi tertutup penuh idling atau mesin hidup idling ECU mendapat informasi dari idle switch dengan mengirimkan signal on ke ECU. Jika pedal gas diinjak maka idle switch akan mengirimkan signal off ke ECU. Selanjutnya ECU mendapat informasi dari TPS untuk mengetahui seberapa besar terbukanya Throttle Valve dan menghitung jumlah udara yg masuk sehingga dapat menghitung seberapa banyak bahan bakar yang harus di ini juga berfungsi untuk mengontrol bahan bakar agar terhenti ketika kendaraan melakukan deselerasi. Bukaan katup throtle yang besar akan membuat injektor membuka dalam waktu yang lebih lama bahan bakar yang diinjeksikan lebih banyak. Throttle Position Sensor TPS 5. Potensiometer Sensor ini berfungsi untuk melakukan penyetelan Idle Mixture setelan bensin secara manual. Didalamnya terdapat Variable Resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya jika diputar ke kiri nilai tahannya besar dan sebaliknya. Input yg diberikan sensor ini ke ECU berupa tegangan yang besarnya tergantung dari nilai tahanannya. Jika nilai tahanannya besar, maka input tegangan yang di berikan ke ECU jadi kecil. ECU akan menginjeksikan bahan bakar dengan perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang kurus dan sebaliknya. Potensiometer 6. Crankshaft Position Sensor CKP Sensor Sensor ini akan meberikan signal Engine Speed dan sudut poros engkol ke ECU sehingga ECU bisa menentukan frequency penginjeksian bahan bakar. Terminal B pada Distributor merupakan Ne-Signal yg masuk ke ECU terminal no. 33. Crank Signal Ne—Signal 7. Top Dead Centre Sensor G-Signal Sensor ini akan mengirimkan signal ke ECU untuk mengetahui posisi piston di cylider no. 1 dalam posisi di atas. Signal ini yang akan memberikan informasi ke ECU untuk memberikan Ijeksi bahan bakar secara berurutan ke tiap cylinder. Terminal A pada distributor merupakan G-Signal yang masuk ke ECU terminal no. 42. Top Dead Centre Sensor G-Signal 8. Key Switch Kunci Kontak Sensor ini akan memberikan informasi ke ECU bahwa mesin dalam keadaan start atau on. Dari input sensor ini ECU akan menginjeksikan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin Baik pada posisi start ataupun on. Key Switch Kunci Kontak 9. AC Switch ECU akan mengetahui AC hidup atau tidak dari AC Switch. Pada waktu AC switch on ECU akan mengaktifkan Idle Speed Control Valve untuk membuka lebih besar dibandingkan pada posisi idling sehingga udara dapat masuk lebih banyak dan penginjeksian bahan bakar ditambah sebagai Idle –up AC Switch 10. Cooling Fan Relay ECU akan mengetahui Motor Fan Radiator sedang on atau off dari sensor ini. Ketika Motor Fan Radiator on bekerja ECU akan memerintahkan Idle Speed Control Valve sebagai idle up untuk membuka saluran udara masuk lebih besar, sehingga beban elektrikal pada waktu idling tidak mempengaruhi performance mes Cooling Fan Relay
. 61 109 420 123 409 357 432 86

sensor efi dan fungsinya